Pendidikan Anak dalam Islam

Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung.

Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri islam.

Panduan Memberi Nama Anak Secara Islami

Oleh: Wira Mandiri Bachrun

Karena banyaknya pertanyaan dari beberapa ikhwah kepada kami seputar panduan memberi nama anak secara Islami, maka melalui risalah ini kami coba paparkan secara ringkas beberapa panduan dalam memberi nama anak sesuai dengan tuntunan Islam.

Panduan yang kami ringkas dari kitab Tasmiyatul Maulud karya Syaikh Bakr Abu Zaid ini kami susun dalam urutan poin agar lebih mudah dipahami. Berikut panduan dalam memberi nama anak secara Islami:

Masihkah Anda Pondokkan Anak Jauh dari Anda Sejak Kecil?

Dicopy dari tulisan Al Akh Sigit Hermawan..

Disebuah ma'had ketika waktunya shalat, saya ikut shalat di masjid tersebut. Pemandangan yang mengagetkan, ternyata banyak sekali anak-anak usia dini dibawah 13 tahun yang pada mondok disana. Sebagian mereka berdomisili di luar kota yang jaraknya cukup jauh. Baguskah mondok di usia dini, jauh dari orang tua?

Beberapa catatan yang saya kumpulkan dari tulisan beberapa praktisi dan orang tua dibawah ini bisa kita cermati. Mungkin diantara kita ada yang berbeda pandangan, tetapi marilah kita diskusikan dengan baik dengan cara yang paling baik.

Seks adalah Ibadah

فالجماع يكون عبادة إذا نوى به قضاء حق الزوجة ومعاشرتها بالمعروف

~Hubungan seks menjadi sebuah ibadah jika diniatkan untuk menunaikan hak istri serta mempergaulinya dengan baik. (Al Imam An Nawawi, Syarah Shahih Muslim)~

Judul yang kontroversial ya? Awalnya saya takut memberi judul seperti di atas. Takut menimbulkan polemik. Tapi begitu ada pernyataan dari ulama sekelas Al Imam An Nawawi, saya pun tidak ragu lagi untuk memberi judul itu.

Di dalam Shahih Muslim, dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu dikisahkan bahwa beberapa orang dari shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada beliau, 

Romantisme dalam Rumah Tangga Islami

~Amr bin Al 'Ash radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Siapakah orang yang paling engkau cintai?" beliau menjawab: "'Aisyah." (Muttafaq 'alaih)~

Apa yang kita bayangkan dalam sebuah rumah tangga Islami? Sebuah rumah tangga yang dingin tanpa kemesraan? Suami sebagai seorang tuan dan istri adalah pelayan yang harus siap sedia melayani sang tuan ketika dibutuhkan? Rumah tangga yang dipimpin oleh seorang suami oppressive, yang biasa melakukan KDRT?

Ternyata tidaklah demikian rumah tangga yang diajarkan oleh penghulu umat ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rumah tangga yang beliau bina adalah rumah tangga yang penuh romantisme, penuh kemesraan dan kelemahlembutan.

Romantisme dalam Rumah Tangga Islami

~Amr bin Al 'Ash radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Siapakah orang yang paling engkau cintai?" beliau menjawab: "'Aisyah." (Muttafaq 'alaih)~ 

Apa yang kita bayangkan dalam sebuah rumah tangga Islami? Sebuah rumah tangga yang dingin tanpa kemesraan? Suami sebagai seorang tuan dan istri adalah pelayan yang harus siap sedia melayani sang tuan ketika dibutuhkan? Rumah tangga yang dipimpin oleh seorang suami oppressive, yang biasa melakukan KDRT?

Ternyata tidaklah demikian rumah tangga yang diajarkan oleh penghulu umat ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rumah tangga yang beliau bina adalah rumah tangga yang penuh romantisme, penuh kemesraan dan kelemahlembutan.

Metodologi Islami dalam Mendidik Anak - Sesi 2

Berikut ini adalah Kajian Umum Pendidikan Anak yang diselenggarakan Di Sekolah Islam An Nash Bersama Al Ustadz Wira Bachrun Al Bankawi hafizhahullah dengan tema Pembahasan "Metodologi Islami dalam Mendidik Anak"

Metodologi Islami dalam Mendidik Anak - Sesi 1

Berikut ini adalah Kajian Umum Pendidikan Anak yang diselenggarakan Di Sekolah Islam An Nash Bersama Al Ustadz Wira Bachrun Al Bankawi hafizhahullah dengan tema Pembahasan "Metodologi Islami dalam Mendidik Anak"

Mas Kawin, Pesta dan Bulan Madu

Baru-baru ini saya dikontak oleh salah seorang sahabat saya di Hadramaut. Kami berdua cukup akrab. Sebelum meninggalkan Yaman, saya mendengar kabar bahwa dia akan menikah.

Untuk mempersiapkan pernikahannya, sahabat saya ini belakangan bekerja keras sekali. Dia berprofesi sebagai hajjam, kalau bahasa kitanya tukang bekam. Sebelumnya dia hanya buka praktek dari jam 8 pagi sampai jam 12. Sekarang sore pun buka dari ashar sampai menjelang maghrib. Tidak hanya itu, dia pun melayani panggilan hijamah di luar waktu kerja. Seperti kejar setoran?

Profil SD Islam An Nash

Berikut ini informasi sekolah dasar Islam An Nash yang terletak di daerah Pejaten, Jakarta Selatan. Mungkin bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari sekolah bermanhaj ahlussunnah di daerah Jakarta dan sekitarnya. Silakan disimak!

PROFIL SEKOLAH

SD ISLAM ANNASH resmi berdiri sejak 30 Jumadil Ula 1433 H / 22 April 2012. Terdorong akan adanya kebutuhan sekolah yang berlandaskan Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman salafus shalih untuk tingkat dasar di kota Jakarta khususnya, Yayasan Islam Annash Ahsan beserta para orang tua murid Taman Kanak-kanak Islam AnNash yang sudah lebih dulu berdiri (awal tahun 2010), berkomitmen tinggi untuk bahu membahu mendirikan sekolah ini.

Terlambat dalam Mendidik Anak

Di dalam kitab Tuhfatul 'Ursy karya Mahmud Mahdi Al Istanbuli disebutkan sebuah kisah bahwa seorang pria baru saja menjadi seorang bapak. Dia datang kepada seorang ulama untuk bertanya tentang pendidikan putranya yang baru lahir.

Dia bertanya, "Wahai syaikh, putraku baru saja lahir. Aku ingin engkau menjelaskan padaku tahap-tahap untuk mendidiknya agar menjadi anak yang shalih dari sedini mungkin..."

Ulama tersebut menjawab, "Sedini mungkin? Kalau begitu sungguh engkau telah terlambat..."